Bagiku 'perasaan' tidak bisa digambarkan dengan kata - kata senang, sedih, gembira atau yang lain sebagainya. perasaan tidak bisa digambarkan dengan apapun. wujudnya terlalu abstrak karena berasal dari hati. Sesuatu yang berasal dari hati menurutku hanya dapat mengena jika diungkapkan melalui hal - hal yang berbau sastra dan seni. itupun sulit karenakedua hal itu bukan sesuatu yang mudah. itupun tidak 100% murni akan menggambarkan apa yang berasal dari kata hati. Karena sesuatu yang murni dari hati hanya si pemiliknya yang dapat merasakan. ketika kita akan mengeluarkan suara hati, tiba - tiba akal mengikut campuri, dan memanipulasi kata - kata yang ingin kita keluarkan. Saat itulah merasakan sulitnya untuk jujur, dan sulitnya mengatakan isi hati. sulit karena terlalu banyak berpikir dalam menyampaikan sebuah perasaan.
Wednesday, November 21, 2012
Wednesday, November 7, 2012
sepi yang sembunyi di balik selimut
selalu suka malam, dengan keremangannya, ketenangannya, gelapnya dan suasana sepinya. aku tak pernah takut dengan sepi yang dimiliki si malam. karena itulah hakikat malam. aku justru menikmatinya. saat ku berdua bersama kepalaku sendiri.
aku hanya tidak suka dengan sepinya siang. aku hanya tidak suka saat ia sering 'sembunyi di balik selimut'. saat aku belum mepersiapkan apa - apa, tiba - tiba ia muncul ketika ku berada di tengah kerumunan. saat yang lainnya tertawa, dan aku juga tertawa, tetapi tidak dengan hatiku. namun, aku tidak selalu membencinya, di sisi lain aku sangat mencintai siang. mencintai saat ia dapat berjalan 'seperti seharusnya'. ketika memberi hatiku tawa saat yang lainnya tertawa. saat itu hidupku berjalan seperti seharusnya. waktu aku bisa menikmati keramaian dengan tawa jenaka teman - temanku. dan menikmati sepi dengan kepalaku sendiri. bukan menikmati sepi bersama teman - temanku
aku hanya tidak suka dengan sepinya siang. aku hanya tidak suka saat ia sering 'sembunyi di balik selimut'. saat aku belum mepersiapkan apa - apa, tiba - tiba ia muncul ketika ku berada di tengah kerumunan. saat yang lainnya tertawa, dan aku juga tertawa, tetapi tidak dengan hatiku. namun, aku tidak selalu membencinya, di sisi lain aku sangat mencintai siang. mencintai saat ia dapat berjalan 'seperti seharusnya'. ketika memberi hatiku tawa saat yang lainnya tertawa. saat itu hidupku berjalan seperti seharusnya. waktu aku bisa menikmati keramaian dengan tawa jenaka teman - temanku. dan menikmati sepi dengan kepalaku sendiri. bukan menikmati sepi bersama teman - temanku
Subscribe to:
Comments (Atom)