Bagi yang suka bermain alat musik, terkadang memiliki keinginan untuk menampilkan kemampuan yang kita miliki kepada orang lain. Manusiawi memang, namun ingatlah bahwa musik bukanlah alat 'pencitraan', dan ingat juga bahwa kita tidak sedang tampil sendirian. Kita tampil bersama instrument musik yang kita gunakan, dan sering kali kita melupakan peran dan hasil jerih payah mereka disaat bermusik.

Gambar 1. Cholil Mahmud (ERK) bersama Fender Telecaster Standard
Saya menganalogikan bahwa ngegitar merupakan sebuah proses komunikasi. Disaat bermain gitar, kita dan gitar yang kita pegang ibarat sedang berkomunikasi secara linier dengan komunikan. Pemain gitar adalah komunikator dan pendengar adalah komunikan. Pesan yang disampaikan adalah suara dan alunan gitar yang kita mainkan. Sedangkan channelnya adalah amplifier, dan gitar itu sendiri. Pesan akan tersampaikan dengan baik kepada komunikan apabila kita mampu memaksimalkan energi diri kita, dan energi gitar yang kita mainkan...
Seorang gitaris membutuhkan gitar untuk dapat memfungsikan kemampuan yang ia miliki. Dalam hal ini gitar berperan sebagai sebuah "media". Media untuk menyampaikan 'pesan' kepada para pendengar. Sebaliknya, sebuah gitar juga tidak dapat berperan apa - apa ketika tidak ada orang yang mau memainkan dirinya. Bagi sebuah gitar, manusia adalah media yang ia (baca : gitar) gunakan untuk dapat menyampaikan suara merdunya kepada pendengar.

Gambar 2. Alex Turner (arctic monkeys) bersana Vintage Ovation Viper
Ibarat ber-fusion dalam serial kartun dragon ball , kita pun secara tidak langsung juga dapat melebur bersama gitar yang kita mainkan. Berfusion dalam hal ini bukan berarti kita menyatu dengan kayu gitar, tetapi berfusion yang dimaksud dalam hal ini adalah menyatukan jiwa kita dengan gitar dan menyadari bahwa diri kita sedang menyampaikan sebuah 'pesan'. Semakin sempurna kita melebur bersama, maka 'pesan' yang terbentuk juga akan semakin indah. Tidak hanya itu, kenikmatan dan kepuasan juga akan kita dapatkan ketika kita 'bermain' dengan penuh 'keintiman' bersama gitar yang kita pegang.

Gambar 3. Tom Delonge bersama gibson ES - 333 custom.

